Ketika ini, investasi sudah bukan lagi menjadi subyek pembicaraan bagi klasifikasi masyarakat tertentu akan tapi sudah menjadi hal yang wajib dikenal dan dipahami oleh semua masyarakat dalam konteks perencanaan kehidupan. Baca juga informasi tentang rekomendasi saham disini.

Seandainya dahulu investasi diasosiasikan dengan aktivitas untuk menjadi kaya, kini ini investasi sudah diartikan sebagai kegiatan yang sama pentingnya dengan perencanaan untuk berkeluarga dan masa depan.

Secara prinsip, seperti yang sudah diketahui masyarakat, investasi bisa dijalankan lewat dua klasifikasi besar yakni via:
1. Produk keuangan (melalui industri jasa keuangan)
2. Produk non-keuangan (melalui pelaku industri sektor kongkrit)

Perbedaan Produk
Dari kedua hal ini, yang membedakan merupakan penerbit dari produk investasinya. Pada pilihan investasi via produk keuangan, yang menerbitkan/mengadakan wujud investasinya merupakan institusi keuangan, peserta aktif dari industri jasa keuangan.

Pada alternatif investasi melalui produk non-keuangan, karenanya yang menerbitkan/mengadakan bentuk investasinya merupakan pengusaha/perusahaan pelaku industri sektor kongkrit.

Pada investasi dalam produk keuangan, investor akan mendapatkan bukti kepemilikan/penyertaan dalam investasi dalam format instrumen keuangan yang diterbitkan oleh lembaga keuangan seperti bank, perusahaan asuransi, perusahaan pembiayaan, perusahaan sekuritas.

Instrumen keuangan ini berbentuk dokumen yang mewakili hak claim/hak tagih (ie. intangible goods) dari pemodal kepada penerbit investasi yang mana hak claim/hak tagih ini yang menjadi semangat utama pemodal melakukan investasi.

Investasi dalam hal ini dikerjakan karena pemberi modal mengamati potensi untuk menerima imbal balik (bagus dalam format bunga dan / atau bagi hasil) dari menanamkan uangnya melalui penerbit investasi. Produk ini bisa berbentuk tabungan, deposito, asuransi, reksadana, obligasi dan saham.

Padahal pada investasi dalam produk non-keuangan, pemberi modal pada lazimnya akan menerima produk yang berbentuk (tangible goods). Produk ini dapat berbentuk properti (tanah dan/atau bangunan), mesin, perhiasan, logam mulia, kendaraan, komoditi (bagus pertanian ataupun pertambangan), dan wujud lainnya yang berbentuk jasmani.

Saham yang dibeli langsung dari perusahaan penerbit dan dimiliki bukan dalam konteks untuk diperjualbelikan juga dapat dikelompokkan sebagai produk non-keuangan.

Dari diskripsi di atas, terlihat bahwa dalam investasi melalui produk keuangan, pemodal melakukan investasi dengan dasar kepercayaan kepada perusahaan penerbit instrumen investasi yang akan mengelola dananya. Reputasi dan prestasi dari institusi keuangan menjadi salah satu elemen utama dalam pertimbangan investasi.

Sedangkan untuk investasi lewat produk non-keuangan, investor melaksanakan investasi dengan dasar keyakinan akan terciptanya poin tambah pada barang tersebut.